Hello
guys, this is my first post about System
Information of Psychology :D and the title of my post is “Arsitektur Komputer
dan Struktur Kognisi Manusia”.
The
first I will talk about definition of Arsitektur Komputer. :D
Hmm,
maybe the definition of computer first yaa..
Komputer
adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi
masukan digital dan mengolah informasi
menurut instruksi yang tersimpan dalam komputer dan menghasilkan keluaran
informasi yang dihasilkan setelah diolah.
You
guys can click this link for the more information about computer:
And
this link for: Pemrosesan
Komputer
And
for definition of Arsitektur Komputer
Arsitektur
Komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari
suatu sistem komputer
Arsitektur komputer juga
dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai
cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan
sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target
biayanya.
And
more info about “Arsitektur Komputer” I have 3 links for you,
check this out guys :D
Kesimpulan:
Berdasarkan
apa yang telah saya baca, maka dapat saya simpulkan bahwa Arsitektur Komputer
adalah gaya konstruksi dan organisasi dari komponen-komponen sistem komputer
yang mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan
hubungan antara komponen sistem komputer serta juga mempelajari atribut-atribut
sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer dan memiliki dampak
langsung pada eksekusi logis sebuah program.
And next we will talk about “Struktur Kognisi Manusia”
I guess this is interesting topic to be
discuss ;)
Kognitif adalah
proses-proses mental atau aktivitas pikiran dalam mencari,menemukan/ mengetahui
dan memahami imformasi. Kata kognisi berasal dari Istilah Latin: cognoscere, “tahu”, “untuk konsep”
atau “mengenali” mengacu pada kegiatan untuk memproses informasi, menerapkan
pengetahuan, dan perubahan preferensi. Kemudian kognisi dapat didefinisikan
sebagai proses bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir
tentang informasi. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap
pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Istilah ini digunakan
oleh filsuf untuk mencari pemahaman terhadap cara manusia berpikir. Karya Plato
dan Aristotle telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan
tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui pemahaman dari
manusia itu sendiri.
Kognisi dipahami sebagai
proses mental karena
kognisi mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh
karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku
yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat
angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan
menilai perilaku yang patut dan tidak untuk diimitasi.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kognisi maka
berkembanglah psikologi kognitif yang menyelidiki tentang proses
berpikir manusia. Proses berpikir tentunya melibatkan otak dan saraf-sarafnya
sebagai alat berpikir manusia oleh karena itu untuk menyelidiki fungsi otak
dalam berpikir maka berkembanglah neurosains kognitif. Hasil-hasil
penelitian yang dilakukan oleh kedua bidang ilmu tersebut banyak dimanfaatkan
oleh ilmu robot dalam mengembangkan kecerdasan
buatan.
Proses kognitif menggabungkan antara informasi yang diterima melalui indera tubuh manusia dengan informasi yang telah disimpan di ingatan jangka panjang. Kedua informasi tersebut diolah di ingatan kerja yang berfungsi sebagai tempat pemrosesan informasi. Kapabilitas pengolahan ini dibatasi oleh kapasitas ingatan kerja dan faktor waktu. Proses selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan yang telah dipilih. Tindakan dilakukan mencakup proses kognitif dan proses fisik dengan anggota tubuh manusia (jari, tangan, kaki, dan suara). Tindakan dapat juga berupa tindakan pasif, yaitu melanjutkan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Faktor yang memengaruhi
kesulitan dan kecepatan pemilihan dan pelaksanaan respon adalah kompleksitas
keputusan, perkiraan terhadap respon, trade-off kecepatan dan akurasi, dan
feedback yang diperoleh (Groover, 2007). Kompleksitas keputusan dipengaruhi
oleh jumlah tindakan yang mungkin dipilih, yang juga berpengaruh terhadap
lamanya waktu pengambilan keputusan. Perkiraan terhadap respon dipengaruhi oleh
informasi yang diterima. Jika informasi yang diterima telah diperkirakan
sebelumnya, pemrosesan informasi akan lebih cepat dibandingkan dengan yang
tidak diperkirakan. Trade-off antara kecepatan dan akurasi merupakan korelasi
negative antara keduanya pada pemilihan dan pelaksanaan respon. Dalam beberapa
situasi, semakin cepat seseorang memilih respon, kemungkinan kesalahan terjadi
meningkat. Feedback merupakan efek yang diketahui oleh seseorang sebagai
verifikasi atas tindakan yang dilakukannya. Rentang waktu antara tindakan
dengan feedback harus diminimasi.
Penggunaan istilah
bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu
kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi
psikologis individu. Selain definisi tadi, ada definisi lain tentang kognisi
yaitu kognisi adalah sesuatu yang dipercaya dapat mempengaruhi sikap kemudian
mempengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu, Kemudian
berkembang menjadi kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari
proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah
memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas
mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan
berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan
atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya
adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains,
serta kecerdasan buatan.
Proses kognisi cenderung
lebih aktif dari pada pasif. Contoh rasa penasaran atau rasa ingin tahu manusia
mengenai sesuatu. Proses kognisi berlangsung sangat efesien dan akurat, sebab kesalahan
pada manusia lebih disebabkan ketidaktepatan dalam mengunakan strategi bukan
karena kapasitas memori otak. Proses kognisi berlangsung sangat efesien dan
akurat apabila menangani imformasi yang positif. Proses kognisi tidak bisa
diamati secara langsung, proses itu terjadi dalam pikiran/otak bekerja begitu
cepat.
Fungsi-fungsi kognisi
1. Atensi
dan kesadaran.
Atensi
adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi
yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses
kognitif lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective
attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan
sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.
2. Persepsi
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.
3. Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
4. Bahasa
Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik.
Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik.
5. Pemecahan masalah dan kreativitas
Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.
Hubungan antara arsitektur komputer dan
kognisi manusia
Yang pertama adalah dalam penyusunan
perangkat komputer (software dan hardware) dalam proses arsitektur komputer. Dapat
dilihat dari definisi arsitektur komputer itu sendiri yaitu merupakan ilmu dan
sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras
untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional,
kinerja, dan target biayanya. Jelas bahwa fungsi-fungsi kognitif manusia sangat
diperlukan agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan tertentu. Arsitektur
komputer sendiri juga mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait
dengan seorang programmer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis
sebuah program. Kemudian hubungan yang kedua yaitu secara disadari atau tidak
keduanya menjalankan proses yang secara garis besar sama yaitu proses mengolah
informasi. Fungsi-fungsi seperti pengenalan pola, atensi, kesadaran, belajar,
memori, formasi konsep, bahasa/pemahaman, hingga digunakan untuk pemecahan
masalah ada pada keduanya meskipun di”jelaskan” dengan istilah yang berbeda. Jadi,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau struktur kognitif manusia itu
proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri, jadi manusia memiliki kontrol
terhadap proses berpikirnya sendiri. Sedangkan kalau arsitektur komputer itu
yang menciptakan adalah manusia, manusia yang membuat program, manusia yang
membuat pola dari sistem komputer itu. Jika disatukan, maka akan menimbulkan
suatu hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan. Dijelaskan juga bahwa,
pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan
kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan
kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja
otak dan kesadaran manusia. Sedangkan arsitektur komputer dapat didefinisikan
dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi
komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang
memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Struktur kognisi
manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang
memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan
akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan
kehidupan sosial bagi seorang manusia.
Daftar
Pustaka:
sumber
gambar: