Halaman

Rabu, 03 November 2010

Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian Bangsa Timur

Disini saya akan coba sedikit membahas tentang kepribadian bangsa timur dari negara kita sendiri, yaitu Indonesia. Yang sudah ada di pikiran saya adalah ciri khas dari masyarakat indonesia yang dikenal ramah dan santun. Dan saya akan coba membahas salah satu kepribadian yang khas di indonesia yaitu suku Bali. Bali menyimpan sejuta macam pesona kebudayaan yang dapat menghipnotis para wisatawan mancanegara dengan keindahan lautnya dan keunikan budayanya. Adat, budaya dan kepercayaan di Bali sangat menarik, unik dan langka menjadi icon pariwisata yang khas. Tatanan hidup yang natural membuat Bali tetap exist di dunia internasional. Bali mempunyai spirit magnetik ke penjuru dunia. Masyarakat bali tidak terpengaruh dengan adanya budaya – budaya asing yang masuk dari luar. Masyarakat bali masih mempertahankan adat mereka yang sangat kental seperti menyiapkan sesajen untuk roh leluhur setiap hari, upacara 42 hari, ngaben dll.
Kepribadian bangsa timur yang lainnya yang akan saya bahas adalah Jepang. Negara ini juga mempunyai budaya dan kepribadian yang khas seperti halnya dengan indonesia. Membungkukan badan sebagai tanda penghormatan adalah hal yang sangat normatif bagi warga jepang. Sikap ini biasanya dilakukan pada saat bertemu atau berpisah sebagai tanda penghormatan. Semakin rendah membungkuk, maka semakin hormat ia kepada mitranya tersebut, demikian juga sebaliknya. Berbeda dengan orang indonesia saat bertemu atau berkenalan dengan orang lain maka akan bersalaman. Ini mengandung filosofi pergaulan bahwa dengan menjaga jarak berarti saya tidak akan menggangu privasi anda, saya sungkan terhadap anda. Bukan menjaga jarak bukan berarti tidak ingin bergaul, melainkan justru suatu sikap hormat ia tunjukan dengan membungkuk.
Di Jepang terdapat upacara seremoni minum tehh yang dinamakan chanoyu yang pada mulanya upacara ini berasal dari cina yang masuk ke jepang pada zaman Nara kemudian di kembangkan di jepang pada abad ke- 16 berdasarkan kebiasaan ajaran Zen yang mengajarkan ketenteraman, ketenangan, keteraturan dan rasa estetika yang tinggi. Upacara chanoyu di jepang semakin digalakan di kalangan istana yang akhirnya pada masa ini muncul filosofi selain keselarasan juga mengandung kedisiplinan.

0 komentar:

Posting Komentar